BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran disini dapat dikatakan sebagai salah satu urat nadi utama dalam sebuah perusahaan. Apakah itu perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa. Keberhasilan dalam pemasaran suatu produk turut menentukan jalannya bisnis perusahaan yang bersangkutan. Karena yang menjadi sasaran dalam kegiatan pemasaran adalah manusia, maka pendekatan pemasaran tidak lepas dari sisi perilaku konsumen.
Dalam memasarkan suatu produk ada beberapa konsep yang harus diperhatikan demi berhasilnya kegiatan pemasaran hal itu meliputi, produk, harga, tempat, promosi, keinginan, permintaan dan kebutuhan.Perilaku konsumen.tempat,promosi,keinginan,permintaan tetapi juga aspek kebutuhan yang mampu merangsang untuk membeli suatu produk..
Dengan adanya sistem pemasaran ada empat sasaran yang ingin dicapai. Pertama,memaksimalkan konsumsi,dimana konsumen bebas mengkonsumsi atau memakai produk yang mampu mereka beli. Kedua,memaksimalkan kepuasan konsumen,sebab hanya produk yang memuaskanlah yang akan dibeli konsumen. Ketiga,memaksimalkan pilihan konsumen,karena dengan adanya pemasaran selera yang beragam tersebut bisa dipenuhi dan pemasaran dimulai dengan mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen baru menciptakan produk untuk memenuhinya. Keempat,memaksimalkan kualitas hidup. Denagan konsumsi yang lebih tinggi,kepuasan yang lebih besar serta pilihan yang lebih banyak,tentu hasil akhir yang diperoleh konsumen adalah meningkatnya kualitas hidup.
Agar keempat sasaran dapat tercapai pemasaran harus memberikan manfaat atau kegunaan. Seperti, Kegunaan bentuk (Form Utility) pada intinya,pemasaran bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu dan organisasi,dengan cara menciptakan dan mempertukarkan nilai satu sama lain atau merubah bentuk suatu benda menjadi produk yang bernilai. Kegunaan tempat (Place Utility) kegunaan ini diperoleh konsumen karena dengan pemasaran,produk dibuat pada tempat yang dapat didatangi konsumen. Kegunaan waktu (Time Utility) ini berkaiatan dengan kenyataan bahwa konsumen dapat memperoleh produk pada saat yang diinginkan. Kegunaan informasi (Information Utility) pemasaran melakukan promosi untuk menginformasikan produk pada konsumen,membujuk konsumen agar membeli dan mengingatkan konsumen agar tidak melupakan produk yang telah dibeli. Kegunaan kepemilikan (Possession Utility)keegunaan ini terjadi pada saat konsumen membeli produk dan kepemilikandialihkan dari penjual kepada konsumen.
Pada penelitian ini memfokuskan diri pada segmentasi pemasaran Bakso Bakar Cak Man. Pemilihan ini dengan pertimbangan baahwa Bakso Bakar Cak Man merupakan bakso yang cukup diminati diwilayah Malang dan sekitarnya dan dengan hasil penelitian ini diharapkan Bakso Bakar Cak Man akan tahu pada faktor apa yang harus ditekankan pada segmen yang tepat,yang nantinya akan mendukung program pemasaran secara keseluruhan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah :
1. Bagaimana langkah segmentasi pasar Bakso Bakar Cak Man ?
2. Atribut pemasaran apa saja yang dipertimbangkan oleh konsumen ?
1.3 Kajian Teori
Segmentasi pasar adalah proses mengklasifikasikan konsumen menjadi kelompok-kelompok dengan kebutuhan,karakteristik,dan tingkah laku yang berbeda. Kelompok konsumen dapat dibentuk berdasarkan faktor-faktor geografi (daerah kota),faktor penduduk (jenis kelamin,umur,pendapatan,pendidikan),faktor sosiografis (kelas sosial,gaya hidup)dan faktor tingkah laku (kesempatan memba\eli,keuntungan yang dicari,tingkat kebiasaan).
Sebuah perusahaan bisa memilih satu atau beberapa segmen pasar yang ada.Untuk memasuki pasar ada lima cara yang dapat dipilih antara lain :
1. Memusatkan perhatian pada satu segmen
2. Mengkhususkan diri pada keinginan konsumen
3. Mengkhususkan diri pada kelompok konsumen
4. Melayani beberapa segmen yang tidak berhubungan
5. Mencakup keseluruhan pasar
Kotler dan Amstrong (1997) mengemukakan ada beberapa alternatif strategi penempatan posisi yaitu :
1. Memposisikan produk menurut ciri-ciri produk
2. Produk dapat diposisikan atas kebutuhan yang dapat dipenuhi atau manfaat yang ditawarkan
3. Produk dapat diposisikan menurut peristiwa penggunaan
4. Memposisikan produk berdasarkan kelas penggunaan tertentu
5. Diposisikan langsung dibandingkan dengan pesaing
6. Diposisikan untuk kelas atau produk yang berbeda
Masing-masing alternatif penggunaan dapat dikombinasikan dengan yang lain.
Dalam Kotler (1999) bahwa bauran pemasaran adalah salah satu konsep utama dalam pemasaran modern bauran dirumuskan sebagai serangkaian variable pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya. Bauran pemasaran terdiri dari segala hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya. Beberapa kemungkinan itu dapat dikumpulkan dalam empat kelompok variable yang dikenal sebagai “ 4 P “ produk(product),harga(price),tempat(place),promosi(promotion).
1. Produk adalah kombinasi antara barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.
2. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk
3. Tempat adalah berbagai kegiatan yang mambuat produk terjangkau oleh konsumen sasaran
4. Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan produknya dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya (Kotler,1999)
BAB II
LANDASAN PENGAMATAN
2.1 Tujuan Pengamatan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui langkah segmentasi pasar Bakso Bakar Cak Man
2. Untuk mengetahui atribut pemasaran yang dipertimbangkan oleh konsumen
2.2 Manfaat Operasional Pengamatan
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memberi masukan pada Bakso Bakar Cak Man dalam menentukan langkah pemasaran yang baik
2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti lain dalam bidang yang sama.
2.3 Metode Pengamatan
Metode Penentuan Daerah
Daerah penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu pada Bakso Bakar Cak Man yang berlokasi di Jl. Dr. Cipto Malang.
Pertimbangan pemilihan lokasi ini:
1. Banyaknya jumlah outlet yang ada
2. Dilihat dari segi biaya, waktu, dan tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini yang relatif terbatas, maka diutamakan lokasi penelitian yang tidak jauh dan mudah dijangkau.
Metode Pengambilan Sample
Untuk menyederhanakan pengambilan data dari seluruh responden yang ada dipilih sample yang dianggap mewakili populasi. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga, dalam hal ini konsumen Bakso Bakar Cak Man yang diwakili oleh sebagian dari jumlah konsumen yang berkunjung ke Bakso Bakar Cak Man. Sedangkan yang dimaksud dengan responden adalah individu yang diharapkan dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti.
Metode pengambilan sample dilakukan dengan teknik accidental sampling yaitu pengambilan data dengan cara memberikan kuisioner terhadap para responden yang berhasil ditemui. Penggunan teknik accidental sampling ini dengan pertimbangan bahwa peneliti tidak mengetahui secara pasti jumlah populasi yang ada karena tidak ada instansi yang secara pasti mengetahui jumlah konsumen yang berkunjung Ke Bakso Bakar Cak Man, dan terdapatnya keterbatasan waktu dan biaya yang ada, sehingga apabila data yang diperoleh sudah dapat memberikan informasi maka penggunaan teknik ini dinilai lebih efisien.
Jumlah sampel yang akan diambil, yang dianggap mewakili populasi adalah 100.
Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data
2.3.3.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data terperinci dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa pengumpulan data:
1. Kuisioner
Kuisioner adalah metode pengumpulan data dengan cara menyebar angket atau daftar pertanyaan kepada para responden agar didapat keterangan dan data yang lebih terperinci tentang masalah yang sedang diteliti. Dalam pengumpilan data akan
digunakan kuisioner sebagai alat utama dalam memperoleh data yang diharapkan.
2. Wawancara
Wawancara adalah seperangkat pertanyaan untuk dipergunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan informasi. Untuk menilai atribut pemasaran dinilai dengan skala likert dimana dalam kuisioner tersebut terdapat lima skala/skor baik untuk jawaban positif maupun jawaban negatif, seperti sangat setuju (SS) skor 5, setuju (S) skor 4, ragu-ragu (RR) skor 3, tidak setuju (TS) skor 2, sangat tidak setuju (STS) skor 1.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui konsumen yang bekerja sebagai Karyawan Swasta sebanyak 38 orang dengan persentase sebesar 38%, responden dengan pekerjaan sebagai Mahasiswa/Pelajar sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar 18%, responden dengan pekerjaan Pegawai Negeri sebanyak 14 orang dengan persentase 14 %, responden dengan pekerjaan sebagai Ibu Ruamah Tangga sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 10%, responden dengan pekerjaan sebagai Wiraswasta sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 8 %, responden dengan pekerjaan sebagai Pengacara/Desain Grafis/Pengangguran sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 6%, responden yang bekerja sebagai Petani sebanyak 4 orang dengan persentase 4%, dan responden yang telah Pensiun dari pekerjaannya sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 2%.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Bakso Bakar Cak Man didominasi oleh responden yang bermata pencaharian sebagai karyawan swasta dan Mahasiswa/Pelajar. Hal ini disebabkan karena banyak sekali kantor-kantor swasta yang ada di kota Malang dan sekolah-sekolah serta Perguruan Tinggi karena kota Malang merupakan kota pendidikan.
Populasi Pengamatan
Bakso Bakar Cak Man ini didirikan oleh Cak Man sendiri yang berasal dari kota Malang. Bisnis ini berdiri pada tahun 1971 di kota Malang tepatnya di Jl.M.Yamin Gg 6 (SMP 2).Dalam bisnis ini Cak Man membuka 6 cabang,dari ketiga cabang Bakso bakar itu dibawahi langsung oleh Cak Man sendiri yang beralamatkan di Jl.Letjen Sutoyo, Jl.Zaenal Arifin, Jl.M Yamin Gg 6 dan tiga cabang yang lain dibawahi oleh keluarganya sendiri yaitu Bakso Bakar yang beralamat di Jl.Dr Cipto, Jl.Surabaya, Jl.Bendungan Sutami. Dari setiap cabang minimal mempekerjakan 3 orang karyawan .
Bakso Bakar Cak Man ini mempunyai 2 ciri khas yaitu,Bakso Bakar itu sendiri dan pengambilan Bihun yang tidak dibatasi. Yang membedakan Bakso Bakar Cak Man dengan Bakso yang lain adalah rasa, cara pelayanan, dan yang pasti sudah mempunyai nama tidak asing lagi bagi warga Malang.
2.3.5 Persepsi Konsumen Terhadap Variable Pemasaran
Penyajian tabel dilakukan berdasarkan jawaban responden terhadap masing-masing variable yaitu produk, harga, promosi, distribusi, kondisi fisik, lokasi dan pelayanan. Daftar pernyataan dapat dilihat pada lampiran selengkapnya pada lampiran 1, menjelaskan sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
2.3.5.1 Persepsi Konsumen Terhadap Variabel Produk
Variabel produk ini membahas tentang jenis menu yang disajikan, rasa, produk, kemasan, dan ukuran produk.
BAB III
ANALISIS DATA
3.1 Analisa SWOT Bakso Bakar Cak Man dalam langkah pemasaran.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan langkah perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Berdasarkan analisis EFE dan IFE yang telah dilakukan dapat diketahui faktor-faktor yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan.
A. Peluang.
1. Jumlah penduduk kota Malang dan sekitarnya yang terus mengalami peningkatan setiap tahun merupakan peluang pemasaran bagi warung Bakso Bakar Cak Man.
2. Adanya kerjasama yang baik dengan pemasok memberikan kemudahan bagi warung Bakso Bakar Cak Man untuk memperoleh bahan baku dengan harga murah.
3. Loyalitas pelanggan terhadap warung Bakso Bakar Cak Man dikotamadya Malang telah terbukti cukup tinggi dengan adannya kuisioner yang dibagikan pada responden.
B. Ancaman.
1. Kondisi perekonomian yang belum stabil dan tingginya tingkat inflasi menjadi ancaman bagi warung Bakso Bakar Cak Man karena dapat menurunkan daya beli masyarakat.
2. Meningkatnya harga BBM dan tarif listrik menyebabkan biaya produksi semakin tinggi.
3. Munculnya pendatang baru yang berusaha merebut pasaran lokal bagi warung.
4. Tingginya tingkat persaingan dari keberadaan warung Bakso Bakar Cak Man lainnya.
C. Kekuatan.
1. Pengalaman usaha dalam industri makanan menyebabkannya memiliki fondasi yang kuat untuk dapat mengembangkan usahannya.
2. Citra produk yang sangat baik merupakan salah satu kekuatan utama bagi warung Bakso Bakar Cak Man.
3. Rasa dan kualitas produk yang sesuai dengan selera konsumen.
4. Harga jual produk yang lebih murah dibandingkan warung Bakso Bakar Cak Man dalan skala usaha besar dan bersaing dengan harapan warung dalam skala usaha yang sama.
D. Kelemahan
1. Kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Sistem manajemen warung yang masih sederhana.
3.2 Interprestasi hasil analisis
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari perilaku konsumen dapat diperoleh informasi bahwa pelanggan yang loyal terhadap warung Bakso Bakar Cak Man sangat banyak dikota Malang.
2. Langkah utama lebih difokuskan pada perbaikan-perbaikan atau penambahan dalam masing-masing fungsinya. Namun terdapatnya alternatif strategi lainnya untuk warung yaitu melakukan langkah pertumbuhan apabila kondisi perekonomian membaik dan ketersediaan sumber daya manusia yang mendukung.
3. Faktor-faktor peluang warung Bakso Bakar Cak Man jumlah penduduk kota Malang yang meningkat, perkembangan teknologi, adanya kerjasama yang baik dengan pemasok, loyalitas pelanggan. Faktor ancaman warung Bakso Bakar Cak Man kondisi perekonomian belum stabil, meningkatnya harga BBM, munculnya pendatang baru, tingginya tingkat persaingan. Faktor kekuatan Bakso Bakar Cak Man adalah pengalaman usaha, citarasa produk yang tinggi dan kualitas produk, loyalitas pelanggan. Faktor kelemahan Bakso Bakar Cak Man adalah kurangnya kegiatan promosi sistem manajemen sederhana.
4. Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen yaitu tempat fasilitas, pelayanan, promosi,harga, kondisi dan internal. Hal ini dapat menentukan dan mendorong dan konsumen untuk singgah ke Bakso Bakar Cak Man.
Saran.
1. Perlu adannya peningkatan kegiatan promosi untuk menunjang kegiatan pemasaran, sebab selama ini kegiatan promosi yang dilakukan oleh warung Bakso Bakar Cak Man dirasakan masih kurang.
2. Pemasaran harus benar-benar mampertimbangkan atribut pemasaran yang akan dikembangkan dengan melakukan riset pemasaran untuk mengetahui segala sesuatu yang diinginkan, kebutuhan dan karakteristik konsumen. Sehingga dapat mudah memasuki pasar dan menghadapi persaingan global.
3. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat diantara warung maka pemasaran harus malakukan inovasi, baik pada produk maupun strategi. Dan sistem pemasarannya yang mampu menciptakan ciri khas dengan menggunakan komunikasi pemasaran yang terencana.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 1999. Pemasaran.Jilid 1, Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip. 1999. Pemasaran.Jilid 2, Erlangga. Jakarta
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran disini dapat dikatakan sebagai salah satu urat nadi utama dalam sebuah perusahaan. Apakah itu perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa. Keberhasilan dalam pemasaran suatu produk turut menentukan jalannya bisnis perusahaan yang bersangkutan. Karena yang menjadi sasaran dalam kegiatan pemasaran adalah manusia, maka pendekatan pemasaran tidak lepas dari sisi perilaku konsumen.
Dalam memasarkan suatu produk ada beberapa konsep yang harus diperhatikan demi berhasilnya kegiatan pemasaran hal itu meliputi, produk, harga, tempat, promosi, keinginan, permintaan dan kebutuhan.Perilaku konsumen.tempat,promosi,keinginan,permintaan tetapi juga aspek kebutuhan yang mampu merangsang untuk membeli suatu produk..
Dengan adanya sistem pemasaran ada empat sasaran yang ingin dicapai. Pertama,memaksimalkan konsumsi,dimana konsumen bebas mengkonsumsi atau memakai produk yang mampu mereka beli. Kedua,memaksimalkan kepuasan konsumen,sebab hanya produk yang memuaskanlah yang akan dibeli konsumen. Ketiga,memaksimalkan pilihan konsumen,karena dengan adanya pemasaran selera yang beragam tersebut bisa dipenuhi dan pemasaran dimulai dengan mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen baru menciptakan produk untuk memenuhinya. Keempat,memaksimalkan kualitas hidup. Denagan konsumsi yang lebih tinggi,kepuasan yang lebih besar serta pilihan yang lebih banyak,tentu hasil akhir yang diperoleh konsumen adalah meningkatnya kualitas hidup.
Agar keempat sasaran dapat tercapai pemasaran harus memberikan manfaat atau kegunaan. Seperti, Kegunaan bentuk (Form Utility) pada intinya,pemasaran bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu dan organisasi,dengan cara menciptakan dan mempertukarkan nilai satu sama lain atau merubah bentuk suatu benda menjadi produk yang bernilai. Kegunaan tempat (Place Utility) kegunaan ini diperoleh konsumen karena dengan pemasaran,produk dibuat pada tempat yang dapat didatangi konsumen. Kegunaan waktu (Time Utility) ini berkaiatan dengan kenyataan bahwa konsumen dapat memperoleh produk pada saat yang diinginkan. Kegunaan informasi (Information Utility) pemasaran melakukan promosi untuk menginformasikan produk pada konsumen,membujuk konsumen agar membeli dan mengingatkan konsumen agar tidak melupakan produk yang telah dibeli. Kegunaan kepemilikan (Possession Utility)keegunaan ini terjadi pada saat konsumen membeli produk dan kepemilikandialihkan dari penjual kepada konsumen.
Pada penelitian ini memfokuskan diri pada segmentasi pemasaran Bakso Bakar Cak Man. Pemilihan ini dengan pertimbangan baahwa Bakso Bakar Cak Man merupakan bakso yang cukup diminati diwilayah Malang dan sekitarnya dan dengan hasil penelitian ini diharapkan Bakso Bakar Cak Man akan tahu pada faktor apa yang harus ditekankan pada segmen yang tepat,yang nantinya akan mendukung program pemasaran secara keseluruhan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah :
1. Bagaimana langkah segmentasi pasar Bakso Bakar Cak Man ?
2. Atribut pemasaran apa saja yang dipertimbangkan oleh konsumen ?
1.3 Kajian Teori
Segmentasi pasar adalah proses mengklasifikasikan konsumen menjadi kelompok-kelompok dengan kebutuhan,karakteristik,dan tingkah laku yang berbeda. Kelompok konsumen dapat dibentuk berdasarkan faktor-faktor geografi (daerah kota),faktor penduduk (jenis kelamin,umur,pendapatan,pendidikan),faktor sosiografis (kelas sosial,gaya hidup)dan faktor tingkah laku (kesempatan memba\eli,keuntungan yang dicari,tingkat kebiasaan).
Sebuah perusahaan bisa memilih satu atau beberapa segmen pasar yang ada.Untuk memasuki pasar ada lima cara yang dapat dipilih antara lain :
1. Memusatkan perhatian pada satu segmen
2. Mengkhususkan diri pada keinginan konsumen
3. Mengkhususkan diri pada kelompok konsumen
4. Melayani beberapa segmen yang tidak berhubungan
5. Mencakup keseluruhan pasar
Kotler dan Amstrong (1997) mengemukakan ada beberapa alternatif strategi penempatan posisi yaitu :
1. Memposisikan produk menurut ciri-ciri produk
2. Produk dapat diposisikan atas kebutuhan yang dapat dipenuhi atau manfaat yang ditawarkan
3. Produk dapat diposisikan menurut peristiwa penggunaan
4. Memposisikan produk berdasarkan kelas penggunaan tertentu
5. Diposisikan langsung dibandingkan dengan pesaing
6. Diposisikan untuk kelas atau produk yang berbeda
Masing-masing alternatif penggunaan dapat dikombinasikan dengan yang lain.
Dalam Kotler (1999) bahwa bauran pemasaran adalah salah satu konsep utama dalam pemasaran modern bauran dirumuskan sebagai serangkaian variable pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya. Bauran pemasaran terdiri dari segala hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya. Beberapa kemungkinan itu dapat dikumpulkan dalam empat kelompok variable yang dikenal sebagai “ 4 P “ produk(product),harga(price),tempat(place),promosi(promotion).
1. Produk adalah kombinasi antara barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.
2. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk
3. Tempat adalah berbagai kegiatan yang mambuat produk terjangkau oleh konsumen sasaran
4. Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan produknya dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya (Kotler,1999)
BAB II
LANDASAN PENGAMATAN
2.1 Tujuan Pengamatan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui langkah segmentasi pasar Bakso Bakar Cak Man
2. Untuk mengetahui atribut pemasaran yang dipertimbangkan oleh konsumen
2.2 Manfaat Operasional Pengamatan
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memberi masukan pada Bakso Bakar Cak Man dalam menentukan langkah pemasaran yang baik
2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti lain dalam bidang yang sama.
2.3 Metode Pengamatan
Metode Penentuan Daerah
Daerah penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu pada Bakso Bakar Cak Man yang berlokasi di Jl. Dr. Cipto Malang.
Pertimbangan pemilihan lokasi ini:
1. Banyaknya jumlah outlet yang ada
2. Dilihat dari segi biaya, waktu, dan tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini yang relatif terbatas, maka diutamakan lokasi penelitian yang tidak jauh dan mudah dijangkau.
Metode Pengambilan Sample
Untuk menyederhanakan pengambilan data dari seluruh responden yang ada dipilih sample yang dianggap mewakili populasi. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga, dalam hal ini konsumen Bakso Bakar Cak Man yang diwakili oleh sebagian dari jumlah konsumen yang berkunjung ke Bakso Bakar Cak Man. Sedangkan yang dimaksud dengan responden adalah individu yang diharapkan dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti.
Metode pengambilan sample dilakukan dengan teknik accidental sampling yaitu pengambilan data dengan cara memberikan kuisioner terhadap para responden yang berhasil ditemui. Penggunan teknik accidental sampling ini dengan pertimbangan bahwa peneliti tidak mengetahui secara pasti jumlah populasi yang ada karena tidak ada instansi yang secara pasti mengetahui jumlah konsumen yang berkunjung Ke Bakso Bakar Cak Man, dan terdapatnya keterbatasan waktu dan biaya yang ada, sehingga apabila data yang diperoleh sudah dapat memberikan informasi maka penggunaan teknik ini dinilai lebih efisien.
Jumlah sampel yang akan diambil, yang dianggap mewakili populasi adalah 100.
Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data
2.3.3.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data terperinci dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa pengumpulan data:
1. Kuisioner
Kuisioner adalah metode pengumpulan data dengan cara menyebar angket atau daftar pertanyaan kepada para responden agar didapat keterangan dan data yang lebih terperinci tentang masalah yang sedang diteliti. Dalam pengumpilan data akan
digunakan kuisioner sebagai alat utama dalam memperoleh data yang diharapkan.
2. Wawancara
Wawancara adalah seperangkat pertanyaan untuk dipergunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan informasi. Untuk menilai atribut pemasaran dinilai dengan skala likert dimana dalam kuisioner tersebut terdapat lima skala/skor baik untuk jawaban positif maupun jawaban negatif, seperti sangat setuju (SS) skor 5, setuju (S) skor 4, ragu-ragu (RR) skor 3, tidak setuju (TS) skor 2, sangat tidak setuju (STS) skor 1.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui konsumen yang bekerja sebagai Karyawan Swasta sebanyak 38 orang dengan persentase sebesar 38%, responden dengan pekerjaan sebagai Mahasiswa/Pelajar sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar 18%, responden dengan pekerjaan Pegawai Negeri sebanyak 14 orang dengan persentase 14 %, responden dengan pekerjaan sebagai Ibu Ruamah Tangga sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 10%, responden dengan pekerjaan sebagai Wiraswasta sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 8 %, responden dengan pekerjaan sebagai Pengacara/Desain Grafis/Pengangguran sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 6%, responden yang bekerja sebagai Petani sebanyak 4 orang dengan persentase 4%, dan responden yang telah Pensiun dari pekerjaannya sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 2%.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Bakso Bakar Cak Man didominasi oleh responden yang bermata pencaharian sebagai karyawan swasta dan Mahasiswa/Pelajar. Hal ini disebabkan karena banyak sekali kantor-kantor swasta yang ada di kota Malang dan sekolah-sekolah serta Perguruan Tinggi karena kota Malang merupakan kota pendidikan.
Populasi Pengamatan
Bakso Bakar Cak Man ini didirikan oleh Cak Man sendiri yang berasal dari kota Malang. Bisnis ini berdiri pada tahun 1971 di kota Malang tepatnya di Jl.M.Yamin Gg 6 (SMP 2).Dalam bisnis ini Cak Man membuka 6 cabang,dari ketiga cabang Bakso bakar itu dibawahi langsung oleh Cak Man sendiri yang beralamatkan di Jl.Letjen Sutoyo, Jl.Zaenal Arifin, Jl.M Yamin Gg 6 dan tiga cabang yang lain dibawahi oleh keluarganya sendiri yaitu Bakso Bakar yang beralamat di Jl.Dr Cipto, Jl.Surabaya, Jl.Bendungan Sutami. Dari setiap cabang minimal mempekerjakan 3 orang karyawan .
Bakso Bakar Cak Man ini mempunyai 2 ciri khas yaitu,Bakso Bakar itu sendiri dan pengambilan Bihun yang tidak dibatasi. Yang membedakan Bakso Bakar Cak Man dengan Bakso yang lain adalah rasa, cara pelayanan, dan yang pasti sudah mempunyai nama tidak asing lagi bagi warga Malang.
2.3.5 Persepsi Konsumen Terhadap Variable Pemasaran
Penyajian tabel dilakukan berdasarkan jawaban responden terhadap masing-masing variable yaitu produk, harga, promosi, distribusi, kondisi fisik, lokasi dan pelayanan. Daftar pernyataan dapat dilihat pada lampiran selengkapnya pada lampiran 1, menjelaskan sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
2.3.5.1 Persepsi Konsumen Terhadap Variabel Produk
Variabel produk ini membahas tentang jenis menu yang disajikan, rasa, produk, kemasan, dan ukuran produk.
BAB III
ANALISIS DATA
3.1 Analisa SWOT Bakso Bakar Cak Man dalam langkah pemasaran.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan langkah perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Berdasarkan analisis EFE dan IFE yang telah dilakukan dapat diketahui faktor-faktor yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan.
A. Peluang.
1. Jumlah penduduk kota Malang dan sekitarnya yang terus mengalami peningkatan setiap tahun merupakan peluang pemasaran bagi warung Bakso Bakar Cak Man.
2. Adanya kerjasama yang baik dengan pemasok memberikan kemudahan bagi warung Bakso Bakar Cak Man untuk memperoleh bahan baku dengan harga murah.
3. Loyalitas pelanggan terhadap warung Bakso Bakar Cak Man dikotamadya Malang telah terbukti cukup tinggi dengan adannya kuisioner yang dibagikan pada responden.
B. Ancaman.
1. Kondisi perekonomian yang belum stabil dan tingginya tingkat inflasi menjadi ancaman bagi warung Bakso Bakar Cak Man karena dapat menurunkan daya beli masyarakat.
2. Meningkatnya harga BBM dan tarif listrik menyebabkan biaya produksi semakin tinggi.
3. Munculnya pendatang baru yang berusaha merebut pasaran lokal bagi warung.
4. Tingginya tingkat persaingan dari keberadaan warung Bakso Bakar Cak Man lainnya.
C. Kekuatan.
1. Pengalaman usaha dalam industri makanan menyebabkannya memiliki fondasi yang kuat untuk dapat mengembangkan usahannya.
2. Citra produk yang sangat baik merupakan salah satu kekuatan utama bagi warung Bakso Bakar Cak Man.
3. Rasa dan kualitas produk yang sesuai dengan selera konsumen.
4. Harga jual produk yang lebih murah dibandingkan warung Bakso Bakar Cak Man dalan skala usaha besar dan bersaing dengan harapan warung dalam skala usaha yang sama.
D. Kelemahan
1. Kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Sistem manajemen warung yang masih sederhana.
3.2 Interprestasi hasil analisis
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari perilaku konsumen dapat diperoleh informasi bahwa pelanggan yang loyal terhadap warung Bakso Bakar Cak Man sangat banyak dikota Malang.
2. Langkah utama lebih difokuskan pada perbaikan-perbaikan atau penambahan dalam masing-masing fungsinya. Namun terdapatnya alternatif strategi lainnya untuk warung yaitu melakukan langkah pertumbuhan apabila kondisi perekonomian membaik dan ketersediaan sumber daya manusia yang mendukung.
3. Faktor-faktor peluang warung Bakso Bakar Cak Man jumlah penduduk kota Malang yang meningkat, perkembangan teknologi, adanya kerjasama yang baik dengan pemasok, loyalitas pelanggan. Faktor ancaman warung Bakso Bakar Cak Man kondisi perekonomian belum stabil, meningkatnya harga BBM, munculnya pendatang baru, tingginya tingkat persaingan. Faktor kekuatan Bakso Bakar Cak Man adalah pengalaman usaha, citarasa produk yang tinggi dan kualitas produk, loyalitas pelanggan. Faktor kelemahan Bakso Bakar Cak Man adalah kurangnya kegiatan promosi sistem manajemen sederhana.
4. Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen yaitu tempat fasilitas, pelayanan, promosi,harga, kondisi dan internal. Hal ini dapat menentukan dan mendorong dan konsumen untuk singgah ke Bakso Bakar Cak Man.
Saran.
1. Perlu adannya peningkatan kegiatan promosi untuk menunjang kegiatan pemasaran, sebab selama ini kegiatan promosi yang dilakukan oleh warung Bakso Bakar Cak Man dirasakan masih kurang.
2. Pemasaran harus benar-benar mampertimbangkan atribut pemasaran yang akan dikembangkan dengan melakukan riset pemasaran untuk mengetahui segala sesuatu yang diinginkan, kebutuhan dan karakteristik konsumen. Sehingga dapat mudah memasuki pasar dan menghadapi persaingan global.
3. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat diantara warung maka pemasaran harus malakukan inovasi, baik pada produk maupun strategi. Dan sistem pemasarannya yang mampu menciptakan ciri khas dengan menggunakan komunikasi pemasaran yang terencana.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 1999. Pemasaran.Jilid 1, Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip. 1999. Pemasaran.Jilid 2, Erlangga. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar